Sosok Effendi Simbolon yang menyerukan Megawati Soekarnoputri mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menuai kontroversi di kalangan politik Indonesia. Simbolon, yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal PDIP, mengeluarkan pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan oleh kelompok internal partai pada hari Sabtu.
Dalam pernyataannya, Simbolon menegaskan bahwa Megawati harus mundur dari jabatan Ketua Umum PDIP karena dinilai telah gagal dalam menjalankan kepemimpinan partai. Menurutnya, Megawati telah terlalu lama menjabat sebagai Ketua Umum PDIP dan tidak mampu membawa partai ke arah yang lebih baik.
Pernyataan Simbolon ini langsung menuai reaksi dari berbagai pihak, termasuk para tokoh dan kader PDIP. Sebagian besar dari mereka mengecam pernyataan tersebut dan menilai bahwa Simbolon telah melanggar etika dan tata krama dalam berpolitik. Mereka menilai bahwa tindakan Simbolon hanya akan menimbulkan perpecahan di internal partai dan merugikan PDIP sebagai sebuah kekuatan politik di Indonesia.
Di sisi lain, ada juga sebagian pihak yang mendukung pernyataan Simbolon dan menganggap bahwa Megawati memang perlu mundur dari jabatan Ketua Umum PDIP. Mereka berpendapat bahwa Megawati telah terlalu lama berkuasa dan dikhawatirkan akan menutup ruang bagi generasi muda untuk berkembang dalam partai.
Meskipun demikian, hingga saat ini Megawati belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Simbolon tersebut. Belum ada keputusan dari pihak partai terkait tindakan apa yang akan diambil terhadap Simbolon atas pernyataannya tersebut.
Dalam situasi politik yang mulai memanas ini, diharapkan semua pihak dapat menjaga keutuhan dan solidaritas partai untuk memperkuat posisi PDIP sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia. Semoga konflik internal ini dapat diselesaikan dengan bijak dan damai demi kebaikan bersama.